Thursday, January 21, 2010

DIJAGAL PAK ABU MANSYUR


ape hasenye dijagal kepala sekolah? aku pernah mehasekannye. ini cerite bukan utk ngungkit2 kebuhokkan jeme ye kite hormati apalagi ngunyok, tapi sekedar berbagi cerite mase lalu ye dekde pernah kite bayangkan setelah dewasa.


tahun 1985. waktu itu aku mase kelas 1 smp negeri 1 bta tepatnye kelas 1d. gok kance bename VARLA AGUSTINUS (alm) kami main di parak timbok ye empai di bangun di belakang sekolah. kondisi timbuk itu parak jadi. dan dienjuk finishing pecahan gudu/botol di pucoknye. mase dalam kondisi basah, dasar kanak-kanak, kami nyabuti bebehape pecahan  gudu itu. dek disangke pak mansyur ye makai baju dasi lengkap melaho, "hoi, hala dirusak!"  nganing lahoan itu kami belahi. pak mansyur penasaran. daha tingginye dang naek. die melepas sepatu dan jagal kami.


untung aku gok VARLA sembunyi di warung "kajut fran adib" di belakang perpustakaan. pak mansyur berlalu gok sepatu sutek-nye ye ditenteng. kami selamat. tapi jantung bedegup dek bedak2 sampai sekolah bubar.


pertanyaan ye mase nyangkut di kepala sampai saat ini: ngape beliau nak njagal? ape dekde ngatek care lain, misalnye gutoki kian kami wan batu? pasti bijul. he.he.


yang khas endai pak abu mansyur:

1. pagi2 nyetel lagu doel sumbang sambil duduk di bawah tiang bendera tengah2 lapangan.  yang aku mase hingat judulnye "kawan kawin".

2. setiap pagi selalu memarkirkan mubil datsun-nye di depan labor ketrampilan sambil menekan klakson bebehape kali ngantau pak abu, pemilik kantin jeme meranjat, supaya nganguti termos2 es balon buatan bininye. 


semoga beliau tenang dan lapang di surga

Sunday, January 03, 2010

JONI ROKET

meluncur jauh melampaui angan

(kisah orang-orang terkenal di baturaja)


kawan, 

mereka yang hidup dan merasakan remaja di era 80-an di baturaja pasti mengenal JONI ROKET.  remaja berangan-angan tinggi ini adalah murid SD Negeri 10, bakung yang pada masa remajanya harus kehilangan akal sehat. konon, buku-buku silat semacam KHO PING HOO  telah membuatnya menjadi pendekar Bu Kek Siansu alias KWAN SING LIONG si pendekar kecil ajaib. tapi ada pula yang mengatakan JONI ROKET kebanyakan membaca buku-buku "sakti" agar menjadi kebal.


apa pun penyebabnya, JONI ROKET tidak bisa lagi melanjutkan sekolahnya yang baru menginjak kelas 5 SD di sekolah yang waktu itu dikepalai oleh guru kerempeng bernama MADIAN. dimulai dengan panas tinggi, JONI ROKET kemudian suka merenung, jalan sendiri di kesunyian malam, atau merapal kata-kata yang hanya dia mengetahuinya. dan tak beberapa setelah itu JONI kadang sering megamuk sendirian. 


belakangan JONI ROKEK menjadi "kerikil dalam sepatu" bagi pemilik toko sepanjang pasar--mulai dari lubuk rambai dimana ibunya mengontrak rumah,-- sampai pasar tugu--simpang empat dan stasiun. kenapa? karena JONI kerap meminta dengan paksa pil NAPASIN yang menjadi semacam penyembuh "sakau" yang menimpa dirinya. jika tidak diberi, JONI akan melempar baru etalase toko mereka. 


kawan, 

jika kalian ingat, inilah karakter khas JONI ROKET yang melekat dalam ingatan mereka yang mengenalnya . pertama caranya merokok. JONI akan membiarkan abu rokoknya terus menjuntai panjang sampai kelak ditadahkan oleh tangannya yang dijadikan semacam asbak. abu rokok itu tidak sembarang dibuangnya kecuali ke dalam got atau tempat sampah. kedua, JONI sangat mencintai chica koswoyo dan agus melaz yang menjadi fans sejatinya. saya pribadi, sewaktu masih smp, beberapa kali dititipi JONI surat untuk chicha kuswoyo jika ke jakarta. meskipun saya tak tahu kemana surat itu akan saya sampaikan. jika diajak bicara kedua bintang itu, JONI tak pernah habis pembicaraan. dia seperti menjadi kamus untuk nyanyian chicha kuswoyo atau acting agus melaz.   


kawan,

JONI yang semakin ke sini semakin kurus dan sakit-sakitan, bahkan tinggal kulit di badan, ternyata diurusi oleh seorang perempuan janda bernama SA'ODA atau sering dipanggil WAK EDOT. perempuan berhati mulia inilah yang dengan telaten mengurusi anaknya yang "sakit" itu dengan berjualan aneka kue seperti keroket, bakwan atau martabak. namun lebih sering berjualan keroket. sehingga nama anaknya dijuluki dengan makanan khas buatannya itu yakni JONI ROKET.    

  

pada masa itu, dagangan WAK EDOT atau BIK ODA bisa dikatakan tidak terlalu banyak pembelinya. sebab  orang agak sungkan kalau tahu makanan itu dibuat oleh orang tua JONI. apalagi jika dalam keadaan waras JONI yang mengantar sendiri dagangan ibunya ke warung-warung untuk dititipkan. namun dengan kesabaran perempuan inilah JONI ROKET panjang umur. dia yang memandikan JONI  dari letihnya perjalanan. mengobainya dengan jerih payah keuntungan dagangan ang hanya tak seberapa. sampai kemudian JONI meninggal di pertengahan tahun 90-an. 


kawan, 

joni adalah tipikal anak-anak yang menurut pada orang tua, suka ke masjid, hafal bacaan-bacaan alqur'an yang panjang, namun disisi lain berangan-angan tinggi. ingin menjadi bintang, ingin jago silat, menjadi raja dengan chicha permaisurinya....dan ingin-ingin yang lain.


(terimakasih JONI ROKET, namanya pernah saya pakai untuk tokoh preman dalam naskah saya, serial "BAJAJ BAJURI BARU, yang tayang di TRANS TV beberapa tahun lalu)