EPS.
SINOPSIS 5
Bingung Mendaki Gunung
PERAN | SEX | UMUR | KARAKTER |
Kinar/Guest Performer (GP) | F | 25 th | |
Rara | F | 21 th | Pemalas. Penakut dan gemar makan. Mudah merasa lapar. |
Melati | F | 21 th | Anak pemetik teh, teman GP. Pemalu namun selalu berdandan trendi. |
Ryan | M | 22 th | Sok jago. Militeristik. Berjiwa pemimpin. IQ sedang tapi pelupa. Romantis. |
Hendra | M | 22 th | Culun. Penakut. Tidak setia, dan selalu mencari keuntungan di tengah-tengah kesulitan. |
WARDROBE
Kostum pecinta alam/pendaki gunung.
SET
EXT. Jalan Lembah Menuju Gunung Gede.
SINOPSIS CERITA
GP (Kinar) adalah anak pemetik teh. Dia termasuk anak-anak yang senang main ke lembah sendirian di dekat areal kebun teh. Di tengah perjalanan yang juga jalan menuju Gunung Gede ia bertemu empat dengan pecinta alam lain yang tersesat. GP mau tidak mau harus menolong mereka, mengingat perbekalan mereka telah habis. Ditambah pula ada diantara mereka yang cidera. Saat GP menolong rupanya temannya MELATI yang mengajak pulang.
EPS.
SKENARIO 5
Bingung Mendaki Gunung
EXT. JALAN LEMBAH MENUJU GUNUNG
Tampak RARA dan HENDRA tersesat dan kebingungan harus melanjutkan langkah kemana. Mereka kehilangan timnya yang lain yang akan mendaki Gunung Gede. RARA putus asa tidak mau melanjutkan perjalanan. Dalam kecemasan dan kelelahan tiba-tiba GP inframe. GP tidak membawa apa pun kecuali sehelai kain yang dijadikan syal.
HENDRA
Akhirnya datang juga! (Pada RARA yang duduk lemas) Liat, ada orang!
RARA
Ah, ngaco, Lu. Itu fatamorgana!
HENDRA memegang tubuh GP dan mengguncang-guncangkannya.
HENDRA
Fatamorgana pala, Lu! Liat ini. Ini manusia! (pada GP) Iya, kan? Mbak pendaki gunung kan?
RARA
(Ketakutan) Hati-hati, Lu! Ini tempat angker. Jangan-jangan dia setan dedemit yang menyaru jadi manusia.
GP diharapkan menerangkan tentang jati dirinya. HENDRA terus mendesaknya untuk mengatakan siapa dia sebenarnya.
HENDRA
Tolong, Mbak! Kami udah dua hari tersesat. Teman saya itu demam. Kami kehabisan sembako.
HENDRA harus menyeret GP mendekati RARA untuk menolong RARA.
RARA
(Menggigil) Tolong, Mbak, saya lapar…. Mbak masih punya makanan kan?
GP diharapkan menolong RARA yang sakit.
HENDRA
(lebih santai) Kami ketinggalan dari tim kami, Mbak. Kami tersesat. Kami nggak tau jalan pulang? Mbak biasa naik gunung sendirian?
RARA
Mbak ini pasti pendaki professional kan? Gimana, sih, Mbak caranya survive? Terus kalo tersesat gini apa sih yang mesti dilakukan? Kami bawa kompas, tapi nggak tahu cara menggunakannya. (Menunjukkan kompas dan selembar peta)
GP diharapkan menerangkan bagaimana cara survive dan menggunakan kompas. Kalau tidak GP diminta menunjukkan arah jalan pulang. Pada saat itu juga muncul RYAN.
RYAN
Kemana aja, sih, Lu bedua? Orang-orang pada nyariin? Kita malah udah minta bantuan SAR. (Bertanya pada HENDRA) Ini siapa? Ngomong2 cantik juga….
HENDRA menggiring agar GP memperkenalkan diri.
HENDRA
Kenalan sendiri, dong! Dia kan pendaki professional! Liat naik gunung aja sendirian.
RYAN
(menyombongkan diri) Ah, yang bener? Saya juga pendaki professional, Mbak. Saya udah naik lebih 60 gunung-gunung di dunia. Mbak udah naik gunung apa aja?
Tiba-Tiba muncul MELATI, teman GP yang menggendong seikat kayu bakar dengan kain seperti yang dibawa GP.
MELATI
Lu, ngapain aja di sini? Yuk, pulang, yuk! Udah sore nih. Entar kemaleman. Kayu bakar yang Lu bawa mana?
HENDRA, RYAN, dan RARA kaget. Mereka bertanya pada MELATI.
RYAN
Emang kamu dari mana?
MELATI
Nggak jauh dari sini. Tuh, rumah kami di balik lembah ini! (Menunjuk kea rah rumahnya)
RYAN, HENDRA dan RARA merasa bodoh.