Sunday, January 03, 2010

JONI ROKET

meluncur jauh melampaui angan

(kisah orang-orang terkenal di baturaja)


kawan, 

mereka yang hidup dan merasakan remaja di era 80-an di baturaja pasti mengenal JONI ROKET.  remaja berangan-angan tinggi ini adalah murid SD Negeri 10, bakung yang pada masa remajanya harus kehilangan akal sehat. konon, buku-buku silat semacam KHO PING HOO  telah membuatnya menjadi pendekar Bu Kek Siansu alias KWAN SING LIONG si pendekar kecil ajaib. tapi ada pula yang mengatakan JONI ROKET kebanyakan membaca buku-buku "sakti" agar menjadi kebal.


apa pun penyebabnya, JONI ROKET tidak bisa lagi melanjutkan sekolahnya yang baru menginjak kelas 5 SD di sekolah yang waktu itu dikepalai oleh guru kerempeng bernama MADIAN. dimulai dengan panas tinggi, JONI ROKET kemudian suka merenung, jalan sendiri di kesunyian malam, atau merapal kata-kata yang hanya dia mengetahuinya. dan tak beberapa setelah itu JONI kadang sering megamuk sendirian. 


belakangan JONI ROKEK menjadi "kerikil dalam sepatu" bagi pemilik toko sepanjang pasar--mulai dari lubuk rambai dimana ibunya mengontrak rumah,-- sampai pasar tugu--simpang empat dan stasiun. kenapa? karena JONI kerap meminta dengan paksa pil NAPASIN yang menjadi semacam penyembuh "sakau" yang menimpa dirinya. jika tidak diberi, JONI akan melempar baru etalase toko mereka. 


kawan, 

jika kalian ingat, inilah karakter khas JONI ROKET yang melekat dalam ingatan mereka yang mengenalnya . pertama caranya merokok. JONI akan membiarkan abu rokoknya terus menjuntai panjang sampai kelak ditadahkan oleh tangannya yang dijadikan semacam asbak. abu rokok itu tidak sembarang dibuangnya kecuali ke dalam got atau tempat sampah. kedua, JONI sangat mencintai chica koswoyo dan agus melaz yang menjadi fans sejatinya. saya pribadi, sewaktu masih smp, beberapa kali dititipi JONI surat untuk chicha kuswoyo jika ke jakarta. meskipun saya tak tahu kemana surat itu akan saya sampaikan. jika diajak bicara kedua bintang itu, JONI tak pernah habis pembicaraan. dia seperti menjadi kamus untuk nyanyian chicha kuswoyo atau acting agus melaz.   


kawan,

JONI yang semakin ke sini semakin kurus dan sakit-sakitan, bahkan tinggal kulit di badan, ternyata diurusi oleh seorang perempuan janda bernama SA'ODA atau sering dipanggil WAK EDOT. perempuan berhati mulia inilah yang dengan telaten mengurusi anaknya yang "sakit" itu dengan berjualan aneka kue seperti keroket, bakwan atau martabak. namun lebih sering berjualan keroket. sehingga nama anaknya dijuluki dengan makanan khas buatannya itu yakni JONI ROKET.    

  

pada masa itu, dagangan WAK EDOT atau BIK ODA bisa dikatakan tidak terlalu banyak pembelinya. sebab  orang agak sungkan kalau tahu makanan itu dibuat oleh orang tua JONI. apalagi jika dalam keadaan waras JONI yang mengantar sendiri dagangan ibunya ke warung-warung untuk dititipkan. namun dengan kesabaran perempuan inilah JONI ROKET panjang umur. dia yang memandikan JONI  dari letihnya perjalanan. mengobainya dengan jerih payah keuntungan dagangan ang hanya tak seberapa. sampai kemudian JONI meninggal di pertengahan tahun 90-an. 


kawan, 

joni adalah tipikal anak-anak yang menurut pada orang tua, suka ke masjid, hafal bacaan-bacaan alqur'an yang panjang, namun disisi lain berangan-angan tinggi. ingin menjadi bintang, ingin jago silat, menjadi raja dengan chicha permaisurinya....dan ingin-ingin yang lain.


(terimakasih JONI ROKET, namanya pernah saya pakai untuk tokoh preman dalam naskah saya, serial "BAJAJ BAJURI BARU, yang tayang di TRANS TV beberapa tahun lalu)


3 comments:

  1. Jon maaf aku comment diket,aku Heri ,kalu joni roket diartikel ngan ini, memang dulu pernah sekolah di SD 10 sekitar klas 4 ape 5, kepala sekolah SD 10 waktu itu ibu siti Aminah (bini p'Yusuf airgading)kalu die masokkan joni ke SD 10 pak Amirul guru bhs Indonesia die humahnye parak toko belinyu, setahuku dek katek guru yg namenye madian di SD 10, maaf aku ngeluhuskan artikel ngan, karena aku diwek alumni SD 10 seangkatan neti sarijo awan dewi suryani...
    Jon cirite ttg joni die kuingat nian dulu waktu lagi ade SDSB pernah kebenahan aku lg mbeli es disimpang tige lapangan a yani adapan humah mentri hamid, mamang tukang es itu mintak nomor wan joni, trus ditules joni angke 3 kerap nian, trus mamang tukang es komentar ngajungkan lalak ngan ni jon amen aku pasangi angke 3333, tapi ape nomor keluah gisonye tige angkenye 333, mamang tukang es nye nepok2 palak, bukan rejeki nian katenye,ngape aku dakde percaye wan joni..katenye...

    ReplyDelete
  2. Astaufirullah....Maaf sedalam2nye aku gok kamu bilang uhang. Aku empai nginak amen banyak komentar di "dashboaerd" yg dekde ter-publish. Jadi aku dewek dek keluro selame betaun2 ini ade komentar kamu. Maaf sekali agi atas kekhilafan, kekurangpahaman dan kekurang-ilmu-pengetahuanku di blog ini sampai2 aku dekde mbalas komentar kamu bilang uhang. terimekasih yg telah apresiasi. DIIZIN kan ye minta izin. dll. Mahaf-mahaf nian.... Salam JONILODEH.

    ReplyDelete